Ekonomi Amerika Masih Melaju Kencang, Berkah Apa Musibah? | 01 January 1970
Pasar keuangan Indonesia mencatatkan kinerja positif kemarin. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan nilai tukar rupiah berakhir di zona hijau tetapi yield Surat Berharga Negara (SBN) menguat tipis. Pada perdagangan Jumat (27/1/2023) banyak sentimen yang akan mempengaruhi pergerakan, salah satunya pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat. Kembali menghijaunya pasar keuangan Indonesia kemarin ditopang oleh prospek ekonomi domestik yang masih cerah, pengumuman daftar baru Index LQ45, serta kencangnya laju saham perbankan yang dibayangi sentimen positif terhadap laporan keuangan.
Pada perdagangan Kamis (26/1/2023), IHSG kemarin ditutup di posisi 6.864,82. Indeks menguat 34,99 poin atau 0,51%. Penguatan ini memutus tren negatif sebelumnya di mana IHSG melemah selama dua hari beruntun. Sebanyak 299 saham menguat, 228 saham melemah dan 187 saham stagnan. Nilai perdagangan tercatat Rp 10,9 triliun dengan melibatkan lebih dari 20,6 miliar saham.
Kabar positif lainnya adalah investor asing mencatatkan net buy sebesar Rp 853,39 miliar di seluruh pasar. Kondisi ini berbanding terbalik pada hari sebelumnya di mana investor mencatatkan net sell. Indeks sektor transportasi memimpin penguatan dengan naik 3,72% disusul dengan sektor keuangan yang naik 1,58%. Saham sektor lain yang menguat adalah bahan baku, non siklikal, siklikal, properti, teknologi, dan infrastruktur. Tiga sektor melemah yakni energi, industri, dan kesehatan.