Sentimen hasil FOMC akan mempengaruhi pergerakan IHSG Hari ini setelah 2 hari libur bursa. | 01 January 1970
IHSG pada perdagangan Selasa lalu ditutup melonjak 1,2% ke posisi 6.691,61. IHSG nyaris menyentuh kembali level psikologis 6.700. Nilai transaksi indeks pada perdagangan Selasa lalu mencapai sekitar Rp 8 triliun dengan melibatkan 20 miliaran saham yang berpindah tangan sebanyak 1,2 juta kali. Sebanyak 332 saham terapresiasi, 202 saham terdepresiasi, dan 175 saham lainnya stagnan. Investor asing pun mencatatkan aksi beli bersih (net buy) sebesar Rp 494,25 miliar di seluruh pasar pada perdagangan Selasa lalu. Dikala IHSG libur, sementara di kawasan Asia-Pasifik, pada perdagangan Kamis kemarin (23/3/2023) cenderung bervariasi. Untuk indeks Shanghai Composite China, Hang Seng Hong Kong, KOSPI Korea Selatan, SET Index Thailand, dan TAIEX Taiwan ditutup menghijau.
Namun, kenaikan suku bunga The Fed ini terjadi di tengah krisis perbankan AS yang mengguncang dunia. Keputusan The Fed tersebut menegaskan jika inflasi tetap menjadi pertimbangan utama The Fed. Inflasi AS sebenarnya sudah melandai ke 6% (year-on-year/yoy) pada Februari 2023, dari 6,4% (yoy) pada Januari 2023. Namun, masih jauh di atas target The Fed di kisaran 2%. Chairman The Fed, Jerome Powell mengatakan rapat Federal Open Market Committee (FOMC) mempertimbangkan untuk menahan kenaikan suku bunga karena adanya krisis perbankan. Namun, rapat tetap memutuskan kenaikan karena inflasi masih kencang dan pasar tenaga kerja masih panas. Dalam sepekan terakhir, AS tengah diguncang krisis yang menimpa tiga bank mereka. Silicon Valley Bank (SVB), Signature Bank, dan Silvergate Bank.
