Investor Masih Menantikan Rilis Suku Bunga US, Gimana IHSG? | 01 January 1970
Pasar keuangan Tanah Air merana kemarin, karena investor cenderung wait and see menanti keputusan suku bunga acuan dari bank sentral di beberapa negara, terutama The Fed. Wall Street ditutup cenderung mendatar, juga karena investor menanti sikap The Fed pada pekan ini. Pasar global akan memantau ketat sikap beberapa bank sentral yang akan mengumumkan suku bunga acuannya pada pekan ini.
Pelaku pasar bakal memantau beberapa sentimen. Pergerakan bursa saham Wall Street yang cenderung sideways karena investor menanti sikap The Fed juga bisa membuat IHSG, rupiah, dan SBN hari ini dalam tekanan. Seperti diketahui, The Fed mulai menggelar rapat Federal Open Market Committee (FOMC) pada hari ini, Selasa (19/9/2023) waktu AS.
Pengumuman The Fed menjadi yang paling banyak ditunggu para pelaku pasar di dunia, mengingat besarnya pengaruh AS dalam perekonomian global. Pertumbuhan yang lebih cepat, inflasi yang lebih rendah, dan pasar kerja yang terus berlanjut telah menyiapkan landasan bagi serangkaian perkiraan terbaru dari pejabat The Fed pekan ini yang kemungkinan mencerminkan semakin besarnya keyakinan mereka terhadap prospek soft-landing ekonomi dengan mempertahankan kenaikan suku bunga satu kali lagi. Perangkat CME Fedwatch menunjukkan 99% investor yakin The Fed akan menahan suku bunga acuan di 5,25%-5,5% dalam pertemuan pekan ini.
Selain The Fed, pada pekan ini setidaknya ada tujuh bank sentral di luar Indonesia yang juga akan mengumumkan suku bunga acuannya. Di antaranya adalah bank sentral China (People's Bank of China/PBoC) pada Rabu pekan ini. Kemudian puncaknya yakni Kamis, selain The Fed, ada bank sentral Brasil, Turki, Afrika Selatan, Inggris, Saudi Arabia. Kemudian pada Jumat pekan ini, ada bank sentral Jepang. Banyaknya bank yang akan merilis data pada Kamis inilah yang membuat fenomena 'super Thursday' akan kembali menghantui pasar keuangan global, termasuk di Indonesia. Pasar dikhawatirkan bergerak sangat volatile pada pekan ini terutama menjelang Kamis karena banyaknya bank sentral yang akan mengumumkan suku bunga.
Pelaku pasar memperkirakan BI akan kembali mempertahankan suku bunga acuannya di level 5,75%. Jika ekspektasi pasar tersebut benar, maka BI sudah menahan suku bunga acuannya selama tujuh bulan terakhir. Sementara itu pada hari ini, ada beberapa rilis data ekonomi dan agenda cukup penting yang perlu dicermati oleh pasar, di mana salah satunya yakni data final dari inflasi Uni Eropa periode Agustus 2023.
Source: CNBC Indonesia, Divisi Reseach Erdikha
