Pasar Keuangan Semakin Volatile Menanti Keputusan The Fed, dan BI7DRRR. Gimana IHSG? | 01 January 1970
Pasar keuangan Tanah Air kembali bervariasi kemarin, karena investor masih menahan investasinya menanti keputusan suku bunga acuan dari bank sentral di beberapa negara, terutama The Fed dan Bank Indonesia. Wall Street ditutup melemah, karena investor masih cenderung wait and see. Pada hari ini, bank sentral China dan AS akan mengumumkan suku bunga pinjaman acuan terbarunya
Pelaku pasar bakal memantau beberapa sentimen, di mana salah satunya yakni pergerakan bursa saham Wall Street yang kembali melemah kemarin. Investor di Wall Street masih menahan untuk berinvestasi di pasar saham karena mereka menanti kebijakan moneter terbaru dan ke depannya. Pengumuman The Fed menjadi yang paling banyak ditunggu para pelaku pasar di dunia pada hari ini, mengingat besarnya pengaruh AS dalam perekonomian global. Pertemuan The Fed berlangsung sejak Selasa kemarin waktu AS dan akan berlangsung selama dua hari hingga hari ini Rabu waktu AS. Kemudian, hasil pertemuan The Fed ini akan diumumkan pada hari ini, Rabu siang waktu AS, atau Kamis dini hari waktu Indonesia sekitar pukul 01:00 WIB.
Selain suku bunga US, investor juga akan mengamati komentar seputar jalur inflasi dan jalur suku bunga di masa depan. Terlebih, data ekonomi AS terus-menerus memberikan kejutan positif, yang berarti para pejabat The Fed perlu mengubah pandangan mereka yang melihat pertumbuhan hampir mati, terutama meningkatnya pengangguran dan hanya sedikit perbaikan dalam inflasi. Seperti diketahui, AS mengeluarkan sejumlah data penting pekan lalu mulai dari inflasi konsumen (consumer price index/CPI) dan inflasi produsen (producer price index/PPI) periode Agustus Agustus serta data klaim pengangguran mingguan.
Selain The Fed, pada pekan ini setidaknya ada tujuh bank sentral di luar Indonesia yang juga akan mengumumkan suku bunga acuannya. Di antaranya adalah bank sentral China (People's Bank of China/PBoC) pada hari ini. Kemudian puncaknya yakni Kamis, selain The Fed, ada bank sentral Brasil, Turki, Afrika Selatan, Inggris, Arab Saudi. Kemudian pada Jumat pekan ini, ada bank sentral Jepang (Bank of Japan/BoJ).
Adapun di Indonesia sendiri, Bank Indonesia (BI) juga akan mengumumkan kebijakan suku bunga acuannya pada pekan ini, tepatnya pada Kamis. BI akan menggelar rapat Dewan Gubernur (RDG) edisi Agustus pada hari ini dan berakhir besok, Kamis (21/9/2023). Konsensus pasar memproyeksi bank sentral RI akan menahan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR). Dari 11 institusi yang terlibat dalam pembentukan konsensus, semuanya memperkirakan BI akan menahan suku bunga di level 5,75%. Banyaknya bank yang akan merilis data pada Kamis inilah yang membuat fenomena 'super Thursday' akan kembali menghantui pasar keuangan global, termasuk di Indonesia. Pasar dikhawatirkan bergerak sangat volatile pada hari ini karena menjelang Kamis karena banyaknya bank sentral yang akan mengumumkan suku bunga.
