Investor Kecewa The Fed masih Menahan Suku Bunga. Bursa US Koreksi | 01 January 1970
IHSG pada perdagangan kemarin ditutup melemah 0,29% ke posisi 6.991,466. IHSG gagal bertahan di level psikologis 7.000 kemarin dan kembali menyentuh level psikologis 6.900.
Nilai transaksi indeks pada perdagangan kemarin mencapai kisaran Rp 10 triliun, dengan melibatkan 16 miliaran saham yang berpindah tangan sebanyak 1,1 juta kali. Sebanyak 209 saham naik, 321 saham turun, dan 220 saham lainnya stagnan.
Investor asing mencatatkan aksi jual bersih (net sell) mencapai Rp 144,75 miliar di seluruh pasar pada perdagangan kemarin, dengan rincian sebesar Rp 97,7 miliar di pasar reguler dan sebesar Rp 47,05 miliar di pasar tunai dan negosiasi. Rupiah menjadi instrumen keuangan yang cenderung positif kemarin, di mana pasar cenderung merespons positif dari Bank Indonesia (BI) yang kembali menahan suku bunga acuannya. BI memutuskan untuk kembali menahan suku bunganya pada posisi 5,75% untuk periode September 2023, di mana BI telah menahan suku bunga acuannya selama sembilan bulan terakhir.
Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup ambles 1,08% ke posisi 34.070,422, S&P 500 ambrol 1,64% ke 4.330, dan Nasdaq Composite ambruk 1,82% menjadi 13.223,99.
Kekhawatiran meningkat menyusul berita bahwa para pemimpin Partai Republik di DPR AS memasukkan majelis ke dalam masa reses kemarin, memperkuat kekhawatiran bahwa anggota parlemen federal tidak akan meloloskan rancangan undang-undang (RUU) untuk mencegah penutupan pemerintah.
Namun yang utama, investor masih kecewa dengan sikap bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) yang masih akan mempertahankan suku bunga tinggi dalam waktu yang lebih lama, meski kali ini The Fed menahan suku bunga acuannya sesuai dengan perkiraan pasar.
Source: CNBC Indonesia, Divisi Research Erdikha
