Perang Palestina Hamas, Minyak Brent & Gas Menguat | 01 January 1970
IHSG ditutup menguat 0,2% atau ke 6.888,52 pada akhir perdagangan pekan lalu, Jumat (8/10/2023). Secara keseluruhan, IHSG ambruk 0,74% dalam sepekan, melanjutkan tren negatif bursa saham Indonesia yang juga melemah pada pekan sebelumnya. Sentimen dalam negeri datang dari data Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) periode September 2023 yang akan diumumkan pada Senin (9/10/2023). Diketahui berdasarkan laporan Bank Indonesia/BI, keyakinan konsumsi masyarakat Indonesia berada di 125,2 poin pada Agustus 2023 lebih tinggi dibanding Juli yang berada di 123,5. Peningkatan keyakinan konsumsi masyarakat Indonesia akan menjadi salah satu faktor penunjang pertumbuhan ekonomi Indonesia, mengingat konsumsi merupakan kontributor utama perekonomian. Semakin tinggi IKK berpotensi mendorong laju pertumbuhan ekonomi, begitu pula sebaliknya.
Dow Jones menguat 0,87% di level 33.407,58, S&P 500 naik 1,18% di level 4.308,50, Nasdaq naik terapresiasi 1,60% di level 13.431,34. Dari global, perhatian besar investor akan tercurah pada pengumuman inflasi AS dan China. Inflasi Amerika Serikat (AS) periode September 2023 akan diumumkan hari Rabu (11/10/2023). Diketahui, AS mencatatkan inflasi periode Agustus 2023 naik menjadi 3,7% (year on year/yoy) dibandingkan periode Juli di angka 3,2% secara tahunan (yoy). Kenaikan harga di AS lebih tinggi dibanding perkiraan konsensus sebesar 3,6% yang dikutip dari Trading Economics. Inflasi AS menyedot perhatian besar pasar karena menjadi penentu dalam perkembangan kebijakan The Fed ke depan. Jika inflasi AS masih tinggi maka harapan pelaku pasar melihat The Fed melunak akan semakin menipis. Inflasi juga akan mencerminkan seberapa besar dampak kebijakan ketat The Fed berpengaruh kepada ekonomi AS.
