Musim Laporan Keuangan Tiba, Banyak Sentimen Positif dari Dalam & Luar Negeri, Semoga IHSG Bertenaga ! | 01 January 1970
*_Market Centiment_*
- Gerak IHSG dan rupiah pada hari ini akan digerakkan oleh berbagai sentimen baik dari dalam maupun luar negeri.
- Dari dalam negeri rilis data investasi asing ke Indonesia masih menjadi penggerak pasar keuangan rupiah.
- BKPM mencatat penanaman modal asing atau PMA tumbuh 13,7% menjadi Rp 744 triliun.
- Kinerja investasi ini cukup baik di tengah kondisi dunia yang penuh ketidakpastian akibat perang dan fragmentasi global.
- Namun, pertumbuhan investasi asing pada akhir 2022 tercatat lebih tinggi, yakni 44,2% menjadi Rp 654,4 triliun.
- Pasar Indonesiaatau full year 2023.
- Pada hari ini akan ada pengumuman kinerja BBCA.
- Pastinya investor akan menanti pengumuman. Berdasarkan konsensus, kinerja BBCA diperkirakan akan bertumbuh pada kuartal empat 2023.
- Sementara itu, investor akan mencermati rilis data ekonomi dari luar negeri yang dapat memengaruhi gerak pasar keuangan tanah air.
- Bank sentral Eropa atau ECB akan mengumumkan kebijakan suku bunganya.
- Berdasarkan konsensus Trading Economics, suku bunga bank Eropa akan tetap bertahan pada 4,5%. Ini akan jadi kali ketiga ECB mempertahankan suku bunga.
- Rilis pembacaan awal pertumbuhan ekonomi dan data tenaga kerja yang dicermati oleh investor terkait kebijakan suku bunga Berdasarkan konsensus Trading Economics,
- Pembacaan awal pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat pada kuartal empat 2023 adalah tumbuh 2% quarter-on-quarter (qoq).
- Pertumbuhan tersebut lebih rendah dari pertumbuhan pada kuartal sebelumnya yakni 4,9% qoq.
- Pertumbuhan ini masih merupakan pertumbuhan terkuat sejak Triwulan ke-4 tahun 2021.
- Berikutnya ada rilis data tenaga kerja yakni klaim awal pengangguran untuk pekan yang berakhir pada 20 Januari 2024.
- Menurut Trading Economics, klaim pengangguran awal akan mengalami kenaikan menjadi 200.000 dari pekan sebelumnya 187.000.
- Pertumbuhan ekonomi yang lemah, perlambatan pertumbuhan pembelian barang tahan lama, dan klaim pengangguran yang meningkat bisa diartikan baik bagi investor saat dikaitkan dengan kebijakan moneter.
- Data-data tersebut menunjukkan bahwa ekonomi US mulai melambat sehingga menjadi momentum yang tepat untuk menurunkan suku bunga.
Source: CNBC Indonesia, Bisnis Indonesia, Kontan, Investor Daily
