Inflasi US Melandai Sentimen Segar untuk Bursa Domestik! | 01 January 1970
Daily Market Insight on June 13, 2024
by: Erdikha Elit Sekuritas
SENTIMEN GLOBAL
* Wall Street ditutup variatif setelah Federal Reserve mengungkapkan proyeksi hanya satu kali pemotongan suku bunga pada tahun 2024, sementara para pedagang berharap bank sentral akan lebih agresif dalam menurunkan biaya pinjaman.
* Bursa Eropa ditutup menguat menjelang Federal Reserve memberikan proyeksi suku bunga terbaru beberapa jam setelah data inflasi utama AS dirilis.
* Bursa Asia ditutup melemah karena mengantisipasi petunjuk tentang inflasi dan kebijakan Federal Reserve, sementara laporan tentang pengawasan perdagangan AS yang lebih ketat terhadap China juga menurunkan sentimen.
SENTIMEN DOMESTIK
* Faktor global juga mempengaruhi pergerakan pasar di level domestik. Rupiah terapresiasi 0.28% ke level 16,240.
* Imbal hasil obligasi negara tenor acuan 10 tahun naik dari 7.021% ke 7.022% dan IHSG -0.08%. Pergerakan pasar dipengaruhi oleh Rilis Data penjualan mobil, ritel, dan motor yang masih negatif.
SENTIMEN MAKRO
* Indeks Keyakinan konsumen menurun pada Mei 2024, dengan indeks keyakinan konsumen (IKK) sebesar 125,2 dibandingkan 127,7 pada April 2024, menurut survei Bank Indonesia.
* Indeks Penjualan Riil mencapai 233,9 atau tumbuh 4.7% YoY didorong oleh subkelompok sandang, makanan, minuman, tembakau, serta suku cadang dan aksesori, meskipun secara bulanan diprakirakan terkontraksi 1,0% akibat normalisasi pasca-Idul Fitri.
KOMODITAS
* Minyak mentah, Perdagangan Minyak mentah menguat karena pedagang bertaruh pada pasokan yang ketat di akhir tahun, meskipun proyeksi permintaan global meningkat 1,1 juta barel per hari dan data stok AS yang bearish membatasi kenaikan tersebut, sementara Federal Reserve hanya mengindikasikan satu kali pemotongan suku bunga tahun ini.
* Emas, Perdagangan emas melemah setelah Federal Reserve AS menyatakan hanya akan ada satu kali pemotongan suku bunga tahun ini karena inflasi yang masih tinggi.
* Batu bara, Perdagangan Batu bara berjangka Newcastle turun di bawah level $135 per ton, terendah dalam dua bulan terakhir, didorong oleh proyeksi penurunan permintaan batu bara metalurgi di China selama tiga tahun berturut-turut. Penurunan ini disebabkan oleh stagnasi di sektor properti dan infrastruktur.
PEKAN INI
* Pada perdagangan sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah dengan volume lebih besar dari periode sebelumnya.
* IHSG diproyeksikan akan bergerak sideways dengan kecenderungan menguat di kisaran support 6.800, dan resistance 6.900.
* Investor asing mencatatkan net sell sebesar Rp746.96 Miliar di seluruh pasar.
* Investor dapat melakukan aksi beli secara bertahap pada saham bcaps menggunakan strategi Dollar Cost Averaging (DCA) guna untuk meminimalisir risiko diantaranya sektor perbankan yang masih terkoreksi dan memanfaatkan momentum di sektor energi.
Source: IDX, Investing, Kontan, Reuters, Tradingeconomics.
Disclaimer ON