Asing Kembali Net Sell, IHSG Berpeluang Konsolidasi | 01 January 1970
*Daily Market Insight on June 27, 2024*
_by: Erdikha Elit Sekuritas_
*SENTIMEN GLOBAL*
* Wall Street ditutup melemah karena investor terus menilai potensi lintasan saham teknologi, sambil menunggu data inflasi utama AS minggu ini untuk mengukur jalur kebijakan moneter
* Bursa Eropa ditutup lebih rendah pada hari Rabu, memperpanjang kerugian dari sesi sebelumnya karena volatilitas untuk perusahaan-perusahaan teknologi besar di AS, kekhawatiran yang masih ada akan kebijakan moneter yang ketat, dan pemilihan parlemen Prancis yang akan datang terus membebani aset-aset berisiko.
* Bursa Asia ditutup variatif seiring para investor menantikan petunjuk lebih lanjut mengenai potensi perang dagang antara Tiongkok dan Barat, sementara data inflasi yang akan datang juga menjadi fokus, dengan pasar Tiongkok stabil setelah tiga hari kerugian tajam saat menteri China dan Eropa memulai dialog tentang tarif impor kendaraan listrik Tiongkok, meskipun sentimen terhadap negara tersebut masih rapuh.
*SENTIMEN DOMESTIK*
* Faktor global juga mempengaruhi pergerakan pasar di level domestik. Rupiah terdepresiasi 0.38 ke level 16,433.
* Imbal hasil obligasi negara tenor acuan 10 tahun turun dari 7.18% ke 7.20% dan IHSG +0.33%. Pergerakan pasar dipengaruhi oleh Rilis Data Suku Bunga yang bertahan di level 6.25%.
*SENTIMEN MAKRO*
* Neraca Perdaganan, ada Mei 2024, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus sebesar $2,93 miliar. Surplus ini meningkat tipis sebesar $210 juta dibandingkan dengan bulan April 2024, dan meningkat signifikan sebesar $2,5 miliar dari periode yang sama pada tahun 2023. Nilai ekspor Indonesia mencapai $22,32 miliar pada Mei 2024, mengalami kenaikan sebesar 13,82% dari April 2024 dan tumbuh 2,86% dibandingkan dengan Mei 2023. Sektor industri pengolahan menjadi penyumbang utama peningkatan ekspor baik secara bulanan maupun tahunan. Sementara itu, nilai impor Indonesia mencapai $19,4 miliar pada Mei 2024, naik 14,82% dari April 2024, namun mengalami penurunan 8,83% dibandingkan dengan Mei 2023. Penurunan nilai impor secara tahunan didominasi oleh impor bahan baku dan bahan penolong.
* BI Rate, Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 19-20 Juni 2024 memutuskan untuk mempertahankan BI-Rate sebesar 6.25%, suku bunga Deposit Facility sebesar 5.50%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 7.00%.
*KOMODITAS*
* Minyak mentah, Perdagangan Minyak menguat karena investor khawatir bahwa potensi perluasan perang Gaza dapat mengganggu pasokan minyak mentah dari Timur Tengah.
* Emas, Perdagangan emas melemah didorong penguatan dolar dan imbal hasil Treasury, sementara investor menantikan data inflasi AS yang akan dirilis minggu ini untuk petunjuk tentang waktu pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve tahun ini.
* CPO, Perdagangan minyak sawit melemah untuk sesi ketiga berturut-turut, mencapai level terendah dalam hampir sebulan, dipicu oleh lemahnya permintaan dan penurunan harga minyak nabati pesaing
*PEKAN INI*
* Pada perdagangan sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup dengan volume lebih besar dari periode sebelumnya.
* IHSG diproyeksikan akan bergerak sideways dengan kecenderungan konsolidasi di kisaran support 6.860, dan resistance 6.950.
* Investor asing mencatatkan net sell sebesar Rp313.96 miliar di seluruh pasar.
* Investor dapat mencermati dan memanfaatkan momentum di sektor perbankan, energi dan telekomunikasi.
* Investor disarankan menggunakan strategi DCA (Dollar Cost Averaging) guna untuk meminimalisir risiko.
Source: IDX, Investing, Kontan, Reuters, RTI, Tradingeconomics.
Disclaimer ON
