Pasar Global Beraksi, Simak Pergerakan IHSG! | 01 January 1970
Weekly Market Insight on July 1, 2024
by: Erdikha Elit Sekuritas
SENTIMEN GLOBAL
* Wall Street ditutup menguat karena investor mencerna data ekonomi terbaru yang menunjukkan inflasi melambat dan angka sentimen konsumen yang lebih baik dari perkiraan, sementara itu mereka juga menutup paruh pertama tahun 2024 yang kuat; inflasi di bulan Mei turun ke tingkat tahunan terendah dalam lebih dari tiga tahun dengan indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi inti naik hanya 0.1% bulan lalu dan 2.6% dari periode sebelumnya.
* Bursa Eropa ditutup lebih rendah pada hari sebelumnya menjelang pemilihan parlemen Perancis akhir pekan ini dan inflasi zona euro minggu depan.
* Bursa Asia ditutup variatif data ekonomi dari Jepang yang optimis mendorong indeks saham Topix ke level tertinggi dalam 34 tahun, sementara para investor menunggu pembacaan inflasi AS yang akan dirilis nanti. Inflasi utama di kota Tokyo meningkat menjadi 2.3% pada Juni dari tahun sebelumnya, naik dari 2.2% pada Mei. Tingkat inflasi inti — yang tidak termasuk harga makanan segar — naik menjadi 2.1% dari 1.9% pada Mei.
SENTIMEN DOMESTIK
* Faktor global juga mempengaruhi pergerakan pasar di level domestik. Rupiah terapresiasi 0.07 ke level 16,350.
* Imbal hasil obligasi negara tenor acuan 10 tahun turun dari 7.12% ke 7.05% dan IHSG +2.67%.
SENTIMEN MAKRO
* Kredit Perbankan Indonesia Mei Tumbuh 11.40% YoY. Bank Indonesia mencatatkan kredit perbankan tumbuh 11.40 % YoY pada bulan Mei (vs 12.30% YoY periode sebelumnya). Melambatnya pertumbuhan kredit ini disebabkan oleh meningkatnya pertumbuhan kredit investasi maupun modal kerja menjadi masingmasing 13.80% dan 10.80% YoY (vs 14.60% & 12.40 % YoY periode sebelumnya).
KOMODITAS
* Minyak mentah, Perdagangan Minyak menguat . Hal ini menjelang data perekonomian Amerika Serikat (AS) berupa Inflasi PCE. Dimana Core PCE Index MoM di proyeksikan turun menjadi 0.1% (vs 0.2% periode sebelumnya). Selain itu, kekhawatiran akan gangguan pasokan karena geopolitik mempengaruhi harga minyak mentah, dimana terdapat kekhawatiran akan meluasnya perang antara Israel dan Hizbullah di Lebanon membuat pasar waspada terhadap gangguan pasokan minyak mentah. Ditambah, serangan Ukraina terhadap kilang bahan bakar utama Rusia juga menunjukkan potensi gangguan pasokan minyak dari Moskow.
* Batu Bara, Perdagangan batu bara melemah menandai level terendah baru dalam sepuluh minggu terakhir karena lemahnya permintaan dari para pembeli utama. China dan India, konsumen terbesar di dunia, diperkirakan akan mengurangi impor mereka di bulan Juni dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
* CPO, Perdagangan minyak sawit menguat pada minggu ini setelah Kementerian Pangan dan Distribusi India mengumumkan, bea masuk untuk komoditas CPO, minyak kedelai, dan minyak biji bunga matahari diturunkan dari 2.5% menjadi 0%. Tarif ini akan berlaku hingga 31 Maret 2025. India adalah importir CPO terbesar dunia. Jadi permintaan di India tentu akan mempengaruhi pembentukan harga.
PEKAN INI
* Pada perdagangan sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup dengan volume lebih besar dari periode sebelumnya.
* IHSG diproyeksikan akan bergerak sideways dengan kecenderungan konsolidasi di kisaran support 7.000, dan resistance 7.100.
* Investor asing mencatatkan net buy sebesar Rp500.19 miliar di seluruh pasar.
* Investor dapat mencermati dan memanfaatkan momentum di sektor perbankan, energi, transportasi dan logistik.
* Investor disarankan menggunakan strategi DCA (Dollar Cost Averaging) guna untuk meminimalisir risiko.
Source: IDX, Investing, Kontan, Reuters, RTI, Tradingeconomics.
Disclaimer ON