IHSG Diproyeksi Fluktuatif, Dua Sentimen Jadi Penopang | 01 January 1970
MORNING IDEA SUMMARY
by: Erdikha Elit Sekuritas
Wednesday, July 10, 2024
- IHSG 7,270 Menguat (0.26%)
- IDX Transaction Value 11.02 T
- Net Foreign Buy 23.47 B
Market Centiment
"SENTIMEN GLOBAL
* Wall Street ditutup variatif setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell menyampaikan bahwa meskipun inflasi telah berkurang dalam dua tahun terakhir, namun masih di atas target 2% bank sentral, sehingga menimbulkan risiko jika Fed terlambat atau terlalu sedikit menurunkan suku bunga, yang dapat melemahkan ekonomi dan pasar tenaga kerja.
* Bursa Eropa ditutup variatif mayoritas melemah karena investor menimbang ketidakpastian politik di Prancis setelah hasil pemilihan hari Minggu, dengan indeks CAC 40 Paris turun 1,81% karena ketidakpastian parlemen tergantung serta potensi periode ketidakpastian politik yang berkepanjangan.
* Bursa Asia ditutup variatif karena investor menantikan rilis data inflasi AS untuk petunjuk kebijakan suku bunga Federal Reserve dan pemulihan ekonomi China.
SENTIMEN DOMESTIK
* Faktor global juga mempengaruhi pergerakan pasar di level domestik. Rupiah terdepresiasi 0.21% ke level 16,284.
* Imbal hasil obligasi negara tenor acuan 10 tahun naik dari 7.03% ke 7.05% dan IHSG +0.26%. Pergerakan pasar dipengaruhi oleh Rilis Data Cadangan Devisa yang menguat dari periode sebelumnya.
SENTIMEN MAKRO
* Cadangan Devisa, Bank Indonesia melaporkan bahwa cadangan devisa Indonesia mencapai $140,2 miliar pada akhir Juni 2024, naik dari $139,0 miliar pada akhir Mei 2024. Kenaikan ini didorong oleh penerimaan pajak dan jasa serta penarikan pinjaman luar negeri pemerintah, dalam upaya menjaga stabilisasi nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global, dengan cadangan devisa mencukupi untuk pembiayaan 6,3 bulan impor atau 6,1 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, melebihi standar internasional sekitar tiga bulan impor.
* IPR, Bank Indonesia (BI) mengumumkan Indeks Penjualan Riil (IPR) pada Mei 2024 tercatat sebesar 228,1, atau tumbuh 2.10% YoY, meningkat dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
KOMODITAS
* Minyak mentah, Perdagangan Minyak mentah melemah karena produksi dan infrastruktur penyulingan di Pantai Teluk tampaknya telah menghindari kerusakan substansial dari Badai Tropis Beryl.
* Emas, Perdagangan emas melemah karena dolar tetap kuat dan imbal hasil Treasury naik, sementara investor menantikan data inflasi AS bulan Juni yang akan dirilis akhir pekan ini untuk mendapatkan kejelasan lebih lanjut tentang jalur suku bunga AS.
* CPO, Perdagangan minyak sawit melemah selama empat sesi berturut-turut akibat lemahnya minyak kedelai di pasar CBoT setelah hasil panen kedelai AS yang lebih baik dari perkiraan.
PEKAN INI
* Pada perdagangan sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup dengan volume lebih kecil dari periode sebelumnya.
* IHSG diproyeksikan akan bergerak sideways di kisaran support 7.220, dan resistance 7.300.
* Investor asing mencatatkan net buy sebesar Rp23.47 miliar di seluruh pasar.
* Investor dapat mencermati dan memanfaatkan momentum di sektor perbankan, retail, telekomunikasi, automotive.
* Investor disarankan menggunakan strategi DCA (Dollar Cost Averaging) guna untuk meminimalisir risiko.
Source: IDX, Investing, Kontan, Reuters, RTI, Tradingeconomics."
Indonesia Macro Economic Indicator
- GDP Growth Rate -0.83 percent
- GDP Annual Growth Rate 5.11 percent
- Unemployment Rate 4.82 percent
- Inflation Rate 2.51 percent
- Inflation Rate MoM -0.08 percent
- Interest Rate 6.25 percent
- Balance of Trade 2927 USD Million
- Current Account -2161 USD Million
- Current Account to GDP -0.3 percent of GDP
- Government Debt to GDP 39.9 percent of GDP
- Government Budget -1.65 percent of GDP
- Business Confidence 14.11 points
- Manufacturing PMI 50.7 points
Emiten News Highlight
- Penjualan Mobil Astra Meningkat 6,3 Persen Pada Juni 2024
- UBC Medical (LABS) IPO Rp71M, Laba 2023 Rp2,1M
- SGER Raih Kontrak Impor Batu Bara ke Vietnam USD22,5 Juta
- Oversubscribed 26,7 Kali, Listing Saham Gunanusa (GUNA) Mentok ARA
- Sedot Rp41 Miliar, Bank Amar (AMAR) Buyback 158,54 Juta Lembar
Rekomendasi:
Trading Buy BRIS (2,520)
Target Price: 2,570 - 2,640
Stop Loss jika di bawah 2,440
Keterangan: Morning Star, entry level: 2450-2520
Trading Buy ASII (4,560)
Target Price: 4,650 - 4,780
Stop Loss jika di bawah 4,420
Keterangan: Consolidation, entry level: 4430-4560
Trading Buy TLKM (3,080)
Target Price: 3,140 - 3,230
Stop Loss jika di bawah 2,980
Keterangan: Bullish Engulfing, entry level: 2990-3080
Sell on Strength AUTO (2,140)
Target Price: 2,180 - 2,240
Stop Loss jika di bawah 2,070
Keterangan: Bullish Continuation
Sell on Strength JSMR (5,250)
Target Price: 5,350 - 5,500
Stop Loss jika di bawah 5,075
Keterangan: Bullish Continuation
AO DISCLAIMER ON
Full report: https://erdikha.com/Edukasi