IHSG Diproyeksi Sideways Jelang Rilis Data Inflasi US | 01 January 1970
MORNING IDEA SUMMARY
by: Erdikha Elit Sekuritas
Thursday, July 11, 2024
- IHSG 7,287 Menguat (0.24%)
- IDX Transaction Value 9.0 T
- Net Foreign Sell 168.86 B
Market Centiment
"SENTIMEN GLOBAL
* Wall Street mengalami lonjakan pada hari Rabu. Kenaikan saham Big Tech terus mendorong reli baru untuk S&P 500 dan Nasdaq, memecahkan rekor tertinggi yang belum pernah tercapai sebelumnya. Nasdaq mencatat penutupan tertinggi untuk hari ketujuh secara berturut-turut, sementara S&P 500 mencatat penutupan tertinggi untuk hari keenam berturut-turut.
* Bursa Eropa mengalami penutupan yang lebih tinggi karena investor beralih fokus ke Amerika Serikat setelah satu minggu gejolak politik.
* Bursa Asia ditutup variatif beragam dengan Jepang mencatat rekor baru setelah data inflasi sesuai ekspektasi, sementara China melaporkan kenaikan harga konsumen 0,2% di Juni, lebih rendah dari perkiraan 0,4%.
SENTIMEN DOMESTIK
* Faktor global juga mempengaruhi pergerakan pasar di level domestik. Rupiah terdepresiasi 0.21% ke level 16,284.
* Imbal hasil obligasi negara tenor acuan 10 tahun naik dari 7.03% ke 7.05% dan IHSG +0.26%. Pergerakan pasar dipengaruhi oleh Rilis Data Cadangan Devisa yang menguat dari periode sebelumnya.
SENTIMEN MAKRO
* Cadangan Devisa, Bank Indonesia melaporkan bahwa cadangan devisa Indonesia mencapai $140,2 miliar pada akhir Juni 2024, naik dari $139,0 miliar pada akhir Mei 2024. Kenaikan ini didorong oleh penerimaan pajak dan jasa serta penarikan pinjaman luar negeri pemerintah, dalam upaya menjaga stabilisasi nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global, dengan cadangan devisa mencukupi untuk pembiayaan 6,3 bulan impor atau 6,1 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, melebihi standar internasional sekitar tiga bulan impor.
* IPR, Bank Indonesia (BI) mengumumkan Indeks Penjualan Riil (IPR) pada Mei 2024 tercatat sebesar 228,1, atau tumbuh 2.10% YoY, meningkat dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
KOMODITAS
* Minyak mentah, Perdagangan Minyak mentah melemah karena produksi dan infrastruktur penyulingan di Pantai Teluk tampaknya telah menghindari kerusakan substansial dari Badai Tropis Beryl.
* Emas, Perdagangan emas melemah karena dolar tetap kuat dan imbal hasil Treasury naik, sementara investor menantikan data inflasi AS bulan Juni yang akan dirilis akhir pekan ini untuk mendapatkan kejelasan lebih lanjut tentang jalur suku bunga AS.
* CPO, Perdagangan minyak sawit melemah selama empat sesi berturut-turut akibat lemahnya minyak kedelai di pasar CBoT setelah hasil panen kedelai AS yang lebih baik dari perkiraan.
PEKAN INI
* Pada perdagangan sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup dengan volume lebih besar dari periode sebelumnya.
* IHSG diproyeksikan akan bergerak sideways di kisaran support 7.229, dan resistance 7.374.
* Investor asing mencatatkan net sell sebesar Rp168.86 miliar di seluruh pasar.
* Investor dapat mencermati dan memanfaatkan momentum di sektor perbankan, retail, telekomunikasi, automotive.
* Investor disarankan menggunakan strategi DCA (Dollar Cost Averaging) guna untuk meminimalisir risiko.
Source: IDX, Investing, Kontan, Reuters, RTI, Tradingeconomics.
"
Indonesia Macro Economic Indicator
- GDP Growth Rate -0.83 percent
- GDP Annual Growth Rate 5.11 percent
- Unemployment Rate 4.82 percent
- Inflation Rate 2.51 percent
- Inflation Rate MoM -0.08 percent
- Interest Rate 6.25 percent
- Balance of Trade 2927 USD Million
- Current Account -2161 USD Million
- Current Account to GDP -0.3 percent of GDP
- Government Debt to GDP 39.9 percent of GDP
- Government Budget -1.65 percent of GDP
- Business Confidence 14.11 points
- Manufacturing PMI 50.7 points
Emiten News Highlight
- Penjualan Mobil Astra Meningkat 6,3 Persen Pada Juni 2024
- UBC Medical (LABS) IPO Rp71M, Laba 2023 Rp2,1M
- SGER Raih Kontrak Impor Batu Bara ke Vietnam USD22,5 Juta
- Oversubscribed 26,7 Kali, Listing Saham Gunanusa (GUNA) Mentok ARA
- Sedot Rp41 Miliar, Bank Amar (AMAR) Buyback 158,54 Juta Lembar
Rekomendasi:
Hold BRIS (2,470)
Target Price: 2,510 - 2,590
Stop Loss jika di bawah 2,390
Keterangan: Buy On Weakness
Hold ASII (4,540)
Target Price: 4,630 - 4,760
Stop Loss jika di bawah 4,400
Keterangan: Buy On Weakness
Sell on Strength TLKM (3,160)
Target Price: 3,220 - 3,310
Stop Loss jika di bawah 3,060
Keterangan: Bullish Continuation, entry level: 2990-3080
Hold AUTO (2,120)
Target Price: 2,160 - 2,220
Stop Loss jika di bawah 2,050
Keterangan: Buy On Weakness
Hold JSMR (5,125)
Target Price: 5,225 - 5,375
Stop Loss jika di bawah 4,970
Keterangan: Buy On Weakness
AO DISCLAIMER ON
Full report: https://erdikha.com/Edukasi
