IHSG Berpotensi Rebound Jelang Rilis Data Investasi Masuk Asing | 01 January 1970
MORNING IDEA SUMMARY
by: Erdikha Elit Sekuritas
Friday, July 26, 2024
- IHSG 7,240 Melemah (-0.31%)
- IDX Transaction Value 9.87 T
- Net Foreign Buy 398.30 B
Market Centiment
Sentimen Global:
- Wall Street menguat karena pelaku pasar menantikan laporan indeks harga PCE terbaru, indikator inflasi pilihan Federal Reserve.
- Bursa Eropa melemah karena laporan pendapatan perusahaan dan aksi jual di Wall Street.
- Bursa Asia variatif setelah Wall Street anjlok, dengan Nikkei 225 Jepang turun tujuh hari berturut-turut, anjlok 3,28%, memimpin penurunan di Asia.
Sentimen Domestik:
- Faktor global mempengaruhi pasar domestik. Rupiah terdepresiasi 0.76% ke 16,236.
- Imbal hasil obligasi 10 tahun turun dari 6.99% ke 6.97%, IHSG turun 0.31. Pasar dipengaruhi oleh data uang beredar yang bertumbuh.
Sentimen Makro:
- Bank Indonesia melaporkan M2 pada Juni 2024 tumbuh 7.8% YoY menjadi Rp9.026,2 triliun, lebih tinggi dari bulan sebelumnya 7.6% YoY. Pertumbuhan didorong oleh peningkatan M1 sebesar 7.0% YoY dan uang kuasi 7.7% YoY.
Komoditas:
- Minyak mentah menguat didukung oleh pertumbuhan ekonomi AS yang lebih kuat dari perkiraan dan penurunan persediaan minyak mentah.
- Emas menahan kerugian awal, diperdagangkan pada $2.370 per ons, terendah dalam dua minggu, didukung data ekonomi AS yang menunjukkan ketahanan terhadap kondisi moneter saat ini.
- Batu bara di kisaran $135 per ton karena China menuju target iklimnya dan mematuhi standar karbon internasional yang lebih ketat.
Pekan Ini:
- IHSG ditutup dengan volume lebih kecil dari periode sebelumnya.
- IHSG diproyeksikan bergerak sideways di kisaran support 7.200 dan resistance 7.300.
- Investor asing mencatatkan net buy sebesar Rp398.30 miliar di seluruh pasar.
- Investor dapat memanfaatkan momentum di sektor Perbankan, Batu bara, Consumer, Retail.
- Disarankan menggunakan strategi DCA (Dollar Cost Averaging) untuk meminimalisir risiko.
Source: IDX, Investing, Kontan, Reuters, RTI, Tradingeconomics.
Indonesia Macro Economic Indicator
- GDP Growth Rate -0.83 percent
- GDP Annual Growth Rate 5.11 percent
- Unemployment Rate 4.82 percent
- Inflation Rate 2.51 percent
- Inflation Rate MoM -0.08 percent
- Interest Rate 6.25 percent
- Balance of Trade 2390 USD Million
- Current Account -2161 USD Million
- Current Account to GDP -0.3 percent of GDP
- Government Debt to GDP 39.9 percent of GDP
- Government Budget -1.65 percent of GDP
- Business Confidence 14.11 points
- Manufacturing PMI 50.7 points
Emiten News Highlight
- Konsisten Rugi, Semester I-2024 WSKT Defisit Rp15,85 Triliun
- Melorot 80 Persen, Medio 2024 Laba Clipan (CFIN) Sisa Rp128 Miliar
- Laba Drop 65 Persen, VKTR Paruh Pertama 2024 Defisit Rp60 Miliar
- WIKA Catat Kontrak Baru Rp10,2 Triliun per Juni 2024
- Emiten Sawit TP Rachmat (TPAG) Raih Laba Naik 105 Persen di Semester I
Rekomendasi:
Buy on Weakness BBCA (10,300)
Target Price: 10,500 - 10,800
Stop Loss jika di bawah 9,975
Keterangan: Consolidation, entry level: 10000-10300
Buy on Weakness BMRI (6,575)
Target Price: 6,700 - 6,900
Stop Loss jika di bawah 6,375
Keterangan: Consolidation, entry level: 6400-6575
Buy on Weakness ADRO (3,130)
Target Price: 3,190 - 3,280
Stop Loss jika di bawah 3,030
Keterangan: Consolidation, entry level: 3040-3120
Speculative Buy AMRT (2,860)
Target Price: 2,910 - 3,000
Stop Loss jika di bawah 2,770
Keterangan: Consolidation, entry level: 2780-2860
Buy on Weakness INDF (6,100)
Target Price: 6,200 - 6,400
Stop Loss jika di bawah 5,900
Keterangan: Consolidation, entry level: 5900-6100
AO DISCLAIMER ON
Full report: https://erdikha.com/Edukasi
Disclaimer ON